PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Ilmu psikologi pendidikan adalah ilmu yang
sangat penting dikuasai oleh seorang guru sebagai pendidik dan pengajar. Perlu
diketahui beberapa manfaat mengapa guru perlu mempelajari ilmu psikologi,
antara lain:
2. Membantu kita dalam memberikan respon yang tepat terhadap perilaku anak.
3. Memungkinkan orang tua dan guru memberikan bimbingan balajar yang sesuai,
serta membantu mempersiapkan anak menghadapi perubahan yang akan terjadi pada
tubuh, perhatian, dan perilakunya.[1]
Namun, “Bagaimanakah bila seorang guru belum
pernah mendapatkan pendidikan psikologi pada bangku sekolahnya dahulu?”, “Apakah
guru tersebut mampu mendidik muridnya dengan baik?”, dan “Apakah guru tersebut
berbeda dengan guru yang pernah mempelajari ilmu psikologi dalam mendidik
muridnya?”. Untuk mengetahui seperti apakah kiranya penjelasan jawaban dari
beberapa pertanyaan tersebut, maka akan saya bahas dalam makalah ini.
B.
Rumusan Masalah
Untuk mengurai permasalahan di atas, maka akan
saya rumuskan dengan pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
1. Apa pengertian psikologi pendidikan?
2. Mengapa bagi guru penting untuk mendalami psikologi pendidikan?
3. Apa perbedaan antara guru yang mendidik dengan mengamalkan ilmu psikologi dan guru yang mendidik siswanya
tanpa psikologi pendidikan?
4. Apa yang sebaiknya dilakukan guru kalau belum pernah mempelajari psikologi
pendidikan?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ilmu Psikologi Pendidikan
Psikologi pendidikan terdiri dari kata
psikologi dan pendidikan. Psikologi berasal dari kata psyche yang
berarti jiwa dan logos yang berarti ilmu. Jadi secara harfiah psikologi
berarti ilmu tentang jiwa atau ilmu jiwa.[2] Maka psikologi
merupakan kajian ilmiah mengenai tingkah laku dan proses mental. Sedangkan
psikologi pendidikan adalah cabang psikologi yang khusus mempelajari
aktivitas-aktivitas atau tingkah laku manusia dan proses mental yang terjadi
dalam proses pendidikan.[3]
Sehingga dengan adanya ilmu psikologi
pendidikan, maka akan membantu kegiatan belajar mengajar menjadi lancar dan
sesuai dengan tujuan. Guru akan memahami dan tahu bagaimana cara mendidik
siswa-siswinya sesuai dengan tahap perkembangannya.
Sebagaimana yang terjadi sebelum ilmu psikologi
memasuki dunia pendidikan, orang beranggapan bahwa penguasaan mengenai bahan
pelajaran yang akan diberikan kepada anak didik merupakan satu-satunya syarat
yang harus dipenuhi bagi guru termasuk calon guru. Akan tetapi dengan
terjadinya perkembangan yang luas dalam dunia ilmu pengetahuan psikologi pada
umumnya dan psikologi anak khususnya, adalah disebabkan oleh adanya
penyelidikan yang bersifat empiris eksperimental, maka anggapan di atas mulai
berubah.
Perubahan itu mulai timbul pada abad ke-19,
orang mulai menyadari dan menginsyapi bahwa pengetahuan secara mendalam
mengenai mata pelajaran yang diberikan belum cukup untuk menjadi guru yang
baik. Di samping itu, juga dibutuhkan pengetahuan-pengetahuan pelengkap untuk
menyiapkan guru secara profesional, pendapat baru itu makin lama makin luas
pengaruhnya sehingga dalam abad ke-20 ini negara-negara yang maju telah
mendidik tenaga-tenaga ahli yang khusus untuk jabatan guru.[4]
B. Pentingnya Guru Mendalami Psikologi Pendidikan
Pada kenyataannya, setiap guru pada suatu
lembaga pendidikan seperti Madrasah Diniyah ataupun TPQ di daerah (seperti di
Ponorogo) masih belum seluruhnya pernah mempelajari psikologi pendidikan, yang
konon belum pernah diajarkan pada tingkat SMA atau Madrasah Aliyah dan dapat dipelajari
pada tingkat Perguruan Tinggi. Sedangkan tidak semua guru Madrasah Diniyah
dapat melanjutkan sampai tingkat Perguruan Tinggi. Sehingga cara mengajar para
guru tersebut masih memakai metode ceramah saja, padahal banyak sekali metode
untuk mengajar, sedangkan siswa harus mendengarkan dan memperhatikan dengan
seksama serta duduk dengan tenang. Namun terkadang siswa juga diharuskan
menghafal pada suatu pelajaran tertentu. Dengan begitu maka siswa harus patuh
pada apa yang guru perintahkan. Bila tidak melaksanakan para siswa mendapatkan
hukuman yang sesuai dengan tingkat pelanggarannya. Misalnya siswa tidak hafal
perkalian, maka hukumannya adalah berdiri di depan kelas sambil menghafal
sampai hafal. Seperti yang saya alami pada waktu duduk di bangku SD dulu. Maka
hal tersebut termasuk punishmen atau reinforcement positif.
Dengan demikian guru tersebut masih mengajar
dengan menggunakan teori belajar behaviorisme. Sehingga siswa diharapkan
memiliki pemahaman yang sama terhadap pengetahuan yang diajarkan oleh gurunya.[5]
Padahal seharusnya, para pendidik – khususnya
para guru sekolah – sangat diharapkan memiliki atau menguasai pengetahuan
psikologis pendidikan yang sangat memadai agar dapat mendidik para siswa
melalui proses belajar mengajar yang berdaya guna dan berhasil. Pengetahuan mengenai
psikologi pendidikan bagi para guru berperan penting dalam menyelenggarakan
pendidikan di sekolah-sekolah.[6] Ada 10
macam kegiatan pendidikan yang banyak memerlukan prinsip-prinsip psikologi,
yaitu:
1. Seleksi penerimaan siswa baru.
2. Perencanaan pendidikan.
3. Penyususnan kurikulum.
4. Penelitian kependidikan.
5. Administrasi kependidikan.
6. Pemilihan materi pelajaran.
7. Interaksi belajar mengajar.
8. Pelayanan bimbingan dan penyuluhan.
9. Metodologi mengajar.
10. Pengukuran dan evaluasi.
Dengan demikian, sangat diperlukan figur
guru-guru yang berkompeten dan mampu menerapkan prinsip-prinsip psikologis di
atas. Guru yang kompeten dalam perspektif psikologi pendidikan adalah guru yang
mampu melaksanakan profesinya secara bertanggung jawab. [7]
C. Perbedaan Antara Guru yang Belum dan Sudah Mempelajari Psikologi Pendidikan
Pada kenyataannya di lapangan, masih ada
beberapa guru yang belum pernah mempelajari psikologi pendidikan, karena ilmu
tersebut diajarkan pada tingkat Perguruan Tinggi. Namun, bukan berarti guru
tersebut tidak dapat mengajar siswanya dengan baik. Hanya saja mereka mengajar
hanya terbatas dengan sejumlah ilmu pengetahuan yang mereka miliki. Dan guru
tersebut mengajar dengan cara yang sama dengan yang mereka ketahui sewaktu
duduk di bangku sekolah dahulu, atau bisa disebut dengan mengajar secara
tradisional. Disitu anak didik adalah sebagai obyek pendidikan sedangkan guru
adalah sebagai subyek pendidikan.
Karena belum pernah mempelajari psikologi
pendidikan, misalnya ketika mendapat siswa yang berkebutuhan khusus, guru
tersebut tidak menerima siswa yang berkebutuhan khusus dan hanya menerima siswa
yang normal saja. Padahal, siswa yang berkebutuhan khusus juga membutuhkan
pendidikan yang sama dengan siswa yang normal. Sebab pada jaman dahulu sebelum
psikologi pendidikan berkembang pesat, anak yang berkebutuhan khusus dianggap
gila dan tidak waras, yang tidak pantas mendapat pendidikan yang layak.
Namun berbeda dengan guru yang sudah pernah mempelajari
psikologi pendidikan. Guru tersebut memperhatikan minat dan kebutuhan anak
didiknya. Tidak hanya sekedar melakukan transfer ilmu pengetahuan saja, akan
tetapi juga tahu bagaimana mendidik siswanya dengan baik. Misalnya guru yang
mempunyai anak didik yang berkebutuhan khusus, maka mereka akan tahu bagaimana
agar siswanya mendapat pelayanan dan pendidikan yang sesuai di sekolah dan lingkungannya.
Demikian kiranya perbedaan yang dapat ditemui
di lapangan dunia pendidikan dahulu dan sekarang. Perbedaan yang jelas nyata
adalah pada pelayanan pendidikan kepada siswa yang berkebutuhan khusus. Dan hal
tersebut sebaiknya harus diperbaiki sejak sekarang ini juga. Akan tetapi
tidaklah mudah melakukannya, misalnya seperti yang saya alami sebagai tetangga
dari anak yang tergolong berkebutuhan khusus. Kadang saya merasa terganggu
ketika anak tersebut main ke tempat saya waktu istirahat, karena anak tersebut
suka bercerita dan berteriak-teriak sendiri sehingga tidak bisa tidur siang. Jadi
tidak ada cara lain kecuali mengusirnya, walaupun setelah diusir anak tersebut
kembali lagi. Sedangkan menghukum dengan cara berdiri di depan kelas sudah
jarang diterapkan pada masa sekarang ini.
D. Hal-Hal yang Sebaiknya Dilakukan Guru Bila Belum Pernah Mempelajari
Psikologi Pendidikan
Seperti yang telah ditulis di atas, karena pelajaran
psikologi pendidikan diajarkan pada tingkat Perguruan Tinggi, maka ada beberapa
guru yang tidak mampu untuk melanjutkan sekolahnya. Sehingga guru tersebut
mengajar dengan cara yang sama seperti gurunya di bangku sekolahnya dulu. Namun
pada masa sekarang ini tidaklah sulit untuk mendapatkan materi psikologi
pendidikan, hal-hal yang sebaiknya dilakukan guru di antaranya:
1. Menaruh minat untuk belajar.
2. Membeli buku psikologi pendidikan bila perlu.
3. Ilmu psikologi pendidikan juga bisa diperoleh dengan membaca buku di
Perpustakaan Daerah atau sekolah, maupun dari website.
4. Mengikuti seminar atau diklat tentang pendidikan, dan lain-lain.
Dengan demikian guru bisa mempelajari dan
mengamalkan ilmu yang telah dipelajari. Agar proses belajar mengajar di
sekolahnya sesuai dengan cita-cita, harapan dan tujuannya.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
1. Sebagai guru atau calon guru, sebaiknya kita tidak hanya menguasai materi
pelajaran saja, akan tetapi juga harus bisa mengelola sekolah dan mempunyai
pengetahuan pelengkap seperti psikologi pendidikan, agar mengetahui minat dan
kebutuhan yang sesuai pada tahap perkembangan siswanya.
2. Walaupun belum pernah mempelajari psikologi pendidikan guru bisa mengajar dengan
meggunakan insting dan pengalamannya, mengenai tindakan apa yang harus
dilakukan ketika menghadapi permasalahan di sekolah. Dan akan lebih baik lagi
bila ditunjang dengan pengetahuan mengenai psikologi pendidikan, yang bisa
diperoleh dari perpustakaan, website, seminar, dan lain-lain.
B. Saran
Apabila ada kekurangan atau kekeliruan dalam
penulisan makalah ini, saya sebagai penulis berharap kepada Dosen Pengampu,
teman-teman dan pembaca agar kiranya berkenan memberikan kritik dan sarannya
untuk perbaikan makalah ini selanjutnya. Atas perhatiannya saya ucapkan
terimakasih...
C. Daftar Pustaka
Dalyono, M., Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2001.
Ningsih, Asri Budi, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta,
2005.
7 komentar
wah bener juga tuh, hehe bagus gan bisa buat tugas kuliah :D
Fakta Penting Mengenai Anak Kedua
thanks ilmunya
bagus gan artikelnya, thanks
pusat grosir souvenir kediri
wah bener bener bagus nih di jadiin tugas
umpan ikan kerapu
terimakasih atas ilmunya...
pajak
thanks gan .
Madian
Penting Nih supaya materi yag diajarkan juga mudah dierima oleh para siswa karena sang guru tau tentang psikologi dari siswanya
Ragam Tarian Orang Blora
EmoticonEmoticon