PEMBAHASAN
A. Pengertian Wirausaha
Secara
etimologis, wirausaha merupakan suatu istilah yang berasal dari kata “wira” dan
“usaha”. Wira berarti berani, utama, atau perkasa. [1]
Sedangkan usaha artinya daya upaya. Wirausaha atau kewirausahaan adalah
kemampuan untuk berdiri sendiri, berdaulat, merdeka lahir dan batin, sumber
peningkatan kepribadian, suatu proses dimana orang mengejar peluang, dan
merupakan sifat mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dituntut untuk mampu
mengelola, menguasai, mengetahui dan berpengalaman untuk mamacu kreatifitas.
Adapun menurut Acmad Sanusi seorang pakar
wiarausaha, kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku
yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat,
proses dan hasil bisnis.[2]
B. Unsur-unsur kewirausahaan
Beberapa unsur penting dalam
kewirausahaan yang saling terkait satu dengan lainnya:
1.
Daya pikir
Tingkat penalaran
(reasoning) atau kemampuan berpikir yang dimiliki oleh seseorang dicirikan oleh
daya pikir, pengetahuan, kepandaian, intelektual atau unsur kognisi. Kemampuan
inilah yang membedakan manusia dengan hewan, bahkan kemampuan ini pula yang membedakan daya kreatifitas seseorang maupun bangsa yang
menyebabkan perbedaan kemakmuran dan kejayaan bangsa.
2.
Ketrampilan
Keterampilan merupakan
tindakan raga terutama tangan dan kaki untuk melaksanakan sesuatu kerja dan
dari kerja tersebut baru akan terwujud hasil karya. Berbagai macam hasil karya
telah lahir dari orang-orang yang mempunyai
keterampilan.
Keterampilan, sebagaimana halnya pengetahuan dapat ditingkatkan. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keterampilan adalah
sebagai berikut:
a.
Rajin dan tekun
melakukan latihan mengerjakan sesuatu yang ingin diterampilkan.
b.
Melakukan
latihan dengan teratur, tetib dan bergairah.
c.
Selalu berusaha
untuk dapat melakukan lebih baik lagi dari pada kemarin.
d.
Selalu berusaha
untuk menemukan cara kerja yang paling baik dan efisien.
e.
Berusaha kuat
untuk menghasilkan karya yang terbaik.
f.
Harus mampu
bekerja dengan “ zero mistake “.
g.
Rajin mengikuti
berbagai pelatihan keterampilan.
3.
Sikap mental
Seseorang mungkin saja mempunyai otak yang
cerdas dan keterampilan tinggi, namun jika ia malas, lamban, tidak mempunyai
keberanian, dan apalagi ceroboh, tentulah hal itu tidak menjamin untuk dapat
sukses. Sukses dapat dipakai jika pemikiran, keterampilan dan sikap mental maju digabungkan. Sikap mental maju ini meliputi:
keteladanan, keluhuran, keberanian, penuh tanggung jawab, jujur, berjiwa besar
dan mandiri. Jika ditelusuri lebih dalam, akan semakin jelas bahwa kesuksesan
seseorang, kemajuan suatu bangsa disebabkan seseorang maupun bangsa tersebut
memiliki sikap mental maju, daya penalaran dan keterampilan yang tinggi.
4.
Intuisi
Sebenarnya ada faktor
lain selain kecerdasan penalaran, keterampilan dan sikap mental yang
berpengaruh atas sukses seseorang, yaitu daya intuisinya. Daya intuisi adalah
daya ramal atau dikenal juga dengan feeling seseorang yang sulit digambarkan
apakah itu hasil pemikiran atau khayalan. Jika seseorang merasakan bahwa apa
yang akan dilakukan itu benar dan akan membawa keuntungan, maka sering apa yang
semula hanya dirasakan itu kemudian setelah diperjuangkan terbukti benar
adanya.[3]
Intuisi ialah pandangan batiniah yang serta
merta tembus mengenai suatu peristiwa atau kebenaran, tanpa perurutan pikiran,
seperti ilham. Ilham adalah penyampaian suatu makna, pikiran atau hakikat di
dalam jiwa atau hati secara melimpah. Maksudnya Allah SWT menciptakan padanya
ilmu dharuri yang ia tidak dapat menolaknya, yaitu bukan dengan cara dipelajari
akan tetapi dilimpahkan ke dalam jiwanya bukan karena kemauannya. Allah berfirman di
dalam Al-Qur’an QS. Asy-Syams 7-8. Intuition
atau intuisi dalam kamus diartikan sebagai ”suara hati” pengetahuan tentang
sesuatu tanpa memikirkan atau mempelajarinya”. Pengertian yang mendalam
mengenai intuisi masih terus diperdebatkan. Ada yang menyatakan bahwa intuisi
adalah saat dimana ada ”sumber yang lebih tinggi” yang memberikan input pada
kesadaran kita secara tiba-tiba saja. Dan pendapat lain mengatakan bahwa
intuisi adalah kemampuan kita untuk secara tidak sadar mendownload atau
mengambil data atau info yang selalu tersedia di unconscious mind/pikiran bawah
sadar kita. Ada juga yang berpendapat bahwa itu adalah kemampuan telepati tanpa
sadar antara seseorang dengan orang lain ditempat yang berjauhan. Mungkin
perbedaan pendapat ini akan berlanjut terus.
Intuisi adalah pengetahuan yang bergerak antara
rasional dan literal. Untuk memahaminya, tidak cukup hanya menggunakan kategori
akal logika saja. Dalam kehidupan sehari-hari, istilah batin, firasat atau
intuisi, tentu sudah tidak asing lagi bagi kita. Istilah tersebut diterjemahkan
dalam berbagai makna. Tapi yang pasti, intuisi adalah keadaan dimana seseorang
merasakan akan terjadinya suatu peristiwa sebelum peristiwa itu benar-benar
terjadi, entah itu peristiwa baik ataupun buruk.[4]
Banyak usahawan yang sukses karena memiliki
kewaspadaan khususnya daya intuisi yang kuat. Daya ini memang sulit
dijelaskan karena seolah-olah menyatu dengan pikiran, jiwa dan perasaan
seseorang. Karena intuisi hanyalah sesuatu yang abstrak, maka haruslah ada
tindakan untuk dapat mewujudkan apa yang dirasakan itu menjadi kenyataan.
Gabungan empat unsur di atas yang menentukan
seseorang maju atau terbelakang, kaya atau miskin, berjaya atau sengsara. Jadi
tantangan terletak pada upaya mengembangkan empat unsur tersebut secara
serentak dan harmonis, sehingga mampu membawa seseorang menjadi orang yang
maju.[5]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Wirausahawan
adalah orang yang merubah atau menggeser sumberdaya ekonomi yang mempunyai
produktivitas rendah di suatu daerah menjadi sumberdaya yang mempunyai
produktivitas tinggi. Aktivitas yang dilakukan oleh orang tersebut dikenal
dengan kewirausahaan.
2. Empat unsur
kewirausahaan yang saling berkaitan:
a.
Daya pikir
b.
Ketrampilan
c.
Sikap mental
d.
Intuisi
B. Saran
Bagi para
mahasiswa, dosen ataupun pembaca yang menemukan kesalahan dan kekurangan dalam
penulisan makalah ini. Maka kritik, saran serta masukan dari kalian adalah
masukan yang sangat berharga untuk perbaikan selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Sumanto, Wasti. Pendidikan
Wiraswasta. Jakarta: Bumi Aksara. 2002.
...... http://nurulzainab.blogspot.com/2010/10/imajinasi-dan-intuisi-dalam.html, diakses pada tanggal 10 Oktober 2013.
...... http://elwamendri.wordpress.com/2013/03/05/unsur-unsur-kewirausahaan/, diakses pada tanggal 10 oktober 2013.
......
http://lifeskill.staff.ub.ac.id/2013/10/01/pengertian-dan-definisi-wirausaha-menurut-para-ahli-2/, diakses pada tanggal 10 Oktober 2013.
[2]
...... http://lifeskill.staff.ub.ac.id/2013/10/01/pengertian-dan-definisi-wirausaha-menurut-para-ahli-2/, diakses pada
tanggal 10 Oktober 2013.
[3]
...... http://elwamendri.wordpress.com/2013/03/05/unsur-unsur-kewirausahaan/, diakses pada tanggal 10 oktober 2013.
[4] ...... http://nurulzainab.blogspot.com/2010/10/imajinasi-dan-intuisi-dalam.html, diakses pada tanggal 10 Oktober 2013.
[5] ...... http://elwamendri.wordpress.com/2013/03/05/unsur-unsur-kewirausahaan/, diakses pada tanggal 10 oktober 2013.
1 komentar so far
be enterpreneur,,,
EmoticonEmoticon