- Pengertian kebudayaan
Kebudayaan atau budaya merupakan bentuk
majemuk dari kata budi-daya yang berarti cipta, karsa dan rasa.
Kata kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta “buddhayah” merupakan
bentuk jamak dari kata “budhi” yang berarti budi atau akal
(Koentjaraningrat: 1990).
Dalam bahasa Belanda kebudayaan
diistilahkan dengan kata “cultuur”, sedang dalam bahasa Inggris berasal
dari kata “culture” yang berarti segala daya dan aktivitas manusia untuk
mengolah dan mengubah alam. Mengenai pengertian kebudayaan ini para ahli banyak
mendefinisikan bermacam-macam:
- Koentjoroningrat merumuskan pengertian kebudayaan sebagai keseluruhan sistem gagasan, tindakan da hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.
- Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi mendefinisikan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat.
- Kroeber mengatakan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan realisasi gerak, kebiasaan, tata cara, gagasan dan nilai-nilai yang dipelajari dan diwariskan serta perilaku yang ditimbulkannya.
- E. B. Taylor merumuskan kebudayaan sebagai suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan, hukum, adat istiadat, serta kesanggupan dan kebiasaan lainnya yang dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
- Kluckhohn dan Kelly mendefinisikan kebudayaan sebagai semua rancangan hidup yang tercipta secara historis, baik yang eksplisit maupun implisit, rasional, irrasional, yang ada pada suatu waktu sebagai pedoman yang potensial untuk perilaku manusia.
- Ki Hajar Dewantara mengatakan bahwa kebudayaan adalah buah budi manusia yang terdiri dari tiga kekuatan jiwa manusia dan hasrat manusia untuk mencapai hidup yang serba senang, hidup lahir dan batin. Denagn kata lain kebudayaan sebagai hasil perjuangan manusia dalam melawan segala kekuatan alam dan pengaruh-pengaruh jaman yang merintangi kemajuannya, kemajuan ke arah hidup selamat dan bahagia. Perlawanan yang terus-menerus ada antara hidup manusia dengan alamnya dan jamannya atau masyarakatnya. Hal inilah yang menyebabkan adanya kesatuan kebudayaan dalam hidupnya suatu masyarakat di suatu negeri. Kesatuan ini kemudian disebut “kebangsaan”.
- Sutan Takdir Alisyahbana mengemukakan kebudayaan adalah pola kejiwaan yang di dalamnya terkandung dorongan-dorongan hidup yang dasar, perasaan, dengan pikiran, kemauan dan fantasi yang dinamakan budi. Budi ini sendiri adalah dasar segala kehidupan kebudayaan manusia. Hal inilah yang membedakan perilaku manusia dengan perilaku hewan, sebab yang dinamakan kebudayaan tidak lain daripada penjelmaan budi manusia.
- Ralph Linton mendefinisikan kebudayaan sebagai keseluruhan dari pengetahuan, sikap dan pola perilaku yang merupakan kebiasaan yang memiliki dan diwariskan oleh anggota masyarakat tertentu.
Kebudayaan sebagai sistem gagasan menjadi
pedoman bagi manusia dalam bersikap dan bertingkah laku dalam kehidupan sosial
budaya. Nilai budaya dapat dilihat dan dirasakan dalam sistem kemasyarakatan,
kekerabatan yang dituangkan dalam bentuk adat istiadat, yang di dalamnya berisi
suatu gagasan kompleks yang dijadikan pedoman sikap dan perilaku manusia baik
dalam kehidupan spiritual maupun material.
Koentjaraningrat membagi wujud kebudayaan
menjadi tiga macam, yaitu:
- Sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan-gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya.
- Sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat.
- Sebagai benda-benda hasil karya manusia.
Substansi kebudayaan yang utama adalah sebagai berikut:
- Sistem pengetahuan, terdiri atas pengetahuan, ilmu dan teknologi.
- Nilai, adalah kegiatan manusia yang menghubungkan sesuatu dengan sesuatu yang kemudian dijadikan dasar pengambilan keputusan.
- Pandangan
hidup (filosofi)
- Kepercayaan, yang intinya adalah usaha untuk tetap memelihara hubungan dengan mereka yang telah meninggal dunia, orang yang telah meninggal dianggap pergi ke tempat lain.
- Persepsi, adalah tanggapan seseorang terhadap suatu masalah, kejadian atau gejala.
- Etos kebudayaan, adalah watak khas tertentu pada suatu kebudayaan yang berbeda dengan orang asing yang berbeda kebudayaan.
Setiap masyarakat pasti mengalami
perubahan, dapat berupa perubahan norma-norma sosial, pranata sosial, pola
perilaku dan sebagainya. Sedang yang dimaksud dengan perubahan kebudayaan adalah
perubahan dalam kebudayaan masyarakat atau perubahan yang terjadi dalam sistem
ide yangdimiliki bersama oleh sejumlah masyarakat yang bersangkutan. Bentuk
perubahan sosial-budaya dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu:
- Progress, adalah perubahan yang membawa keuntungan terhadap kehidupan masyarakat. Misalnya: alat komunikasi yang sudah semakin canggih.
- Regress, adalah proses perubahan yang membawa kemunduran bagi masyarakat yang bersangkutan dalam bidang-bidang tertentu.
Sebagai sebuah sistem yang mencakup segala
aspek kehidupan manusia, maka Islam tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan
masyarakat setempat. Bahkan kebudayaan merupakan bagian dari ajaran agama Islam.
Ayat-ayat Allah yang mengandung dan mengatur hubungan antara sesama manusia
menunjukkan perhatian agama Islam terhadap tata pergaulan hidup manusia. Sebab
hubungan manusia yang satu dengan yang lain akan melahirkan kebudayaan.
Agama Islam tidak melarang kebudayaan
masyarakat setempat berkembang dan dijalankan sebagai adat-istiadat masyarakat
asalkan kebudayaan tersebut tidak bertentangan dengan syari’at agama dan bisa berjalan
selaras, beriringan dengan baik. Allah berfirman:
`tBur äíôt yìtB «!$# $·g»s9Î) tyz#uä w z`»ydöç/ ¼çms9 ¾ÏmÎ/ $yJ¯RÎ*sù ¼çmç/$|¡Ïm yZÏã ÿ¾ÏmÎn/u 4 ¼çm¯RÎ) w ßxÎ=øÿã tbrãÏÿ»s3ø9$# ÇÊÊÐÈ
“Dan Barangsiapa
menyembah Tuhan yang lain di samping Allah, Padahal tidak ada suatu dalilpun
baginya tentang itu, Maka Sesungguhnya perhitungannya di sisi Tuhannya.
Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu tiada beruntung.” (Q.S Al Mu’minun:
117)
DAFTAR
PUSTAKA
Ø Ach. Nadlif, dkk, Tradisi Keislaman, Surabaya: Al Miftah,
t.t.
EmoticonEmoticon