Anak sudah
mampu menguasai gerakan tubuhnya dengan baik, labih halus di dalam cara
berjalan, berlari dan memanjat. Dia menyukai kegiatan fisik dan mungkin juga
dalam menggabungkan beberapa keahlian tertentu di dalam permainan-permainan
yang diminati. Sangat tertarik untuk menjelajahi dunianya denngan melakukan
sesuatu, tidak hanya mendengar saja, dia ingin menyentuh, menggerakkan,
merasakan dan membaui.
Lebih baik
dalam melakukan kegiatan-kegiatan rutin, seperti pergi ke toilet dan mencuci
tangannya dengan sabun (toilet training) meskipun dalam pelaksanaannya masih
memakan waktu yang lama dan anak masih harus diingatkan untuk menyelesaikan
tugas tersebut.
B.
Kemampuan sosial
Anak usia 3 – 4
tahun masih tetap suka bermain sendiri, tetapi lokasinya berdekatan dengan anak
yang lain (permainan paralel). Dalam tahap ini, mereka akan semakin mendekati
bentuk permainan yang lebih memerlukan kerja sama. Mulai memerlukan permainan
bersama, tapi biasanya di dalam kelompok kecil beranggotakan 2 atau 3 anak.
Jika lingkungan sosial yang tepat tersedia untuk mereka, anak-anak dalam usia
ini akan mulai melakukan pembelajaran perilaku sosialnya seperti berbagi,
menerima konsep-konsep orang lain atau bergiliran dengan anak yang lain. Mereka
bersedia berbagi mainannya dengan teman lain.
C.
Perkembangan emosional
Anak dalam usia
ini bersifat egosentris, keperluan dan keinginannya lebih penting dari pada
teman lainnya. Mereka mulai merasakan ketakutan-ketakutan yang nyata dan mereka
membutuhkan orang-orang dewasa untuk memberikan kenyamanan dan dukungan kepada
mereka di dalam setiap situasi. Mereka mulai menyadari adanya peraturan dan
mulai mampu menerima beberapa peraturan dan kebiasaan. Mereka muali memahami
penjelasan dan ikut berpartisipasi di dalam beberapa argument.
D.
Kemampuan kognitif
1.
Keingintahuan. Anak-anak dalam usia ini, memiliki rasa ingin tahu
yang besar dan ingin mengerti tentang segala hal.
2.
Perkembangan bahasa. Kemampuan bahasanya berkembang dengan pesat,
sehingga dia akan berusaha menggunakan pemikirannya tentang segala sesuatu. Dia
juga mulai suka bermain dengan kata-kata.
3.
Evaluasi diri. Evaluasi terhadap diri sendiri belum dipelajari.
Anak belum mampu untuk mengevaluasi perilakunya sendiri. Dia tidak bisa mencoba
melihat dirinya sendiri dari sudut pandang orang lain.
4.
Egosentrisme. Egosentrisme tercermin dari pembicaraan dan
pemikirannya.
5.
Fantasi. Anak dalam usia ini menggunakan fantasi dan permainan
dramatis bersama, dan mengartikan seseorang dan peristiwa di sekelilingnya.
6.
Konsep berhitung. Dia mampu mengingat hitungan sampai angka 5,
tetapi dia belum memiliki pemahaman tentang konsep berhitung. Dia memiliki
kemampuan untuk mempelajari warna-warna dan membedakannya.
E.
Ulasan umum
Periode ini
adalah periode dimana terjadi perubahan yang cepat untuk kebanyakan anak.
Mereka sibuk mempelajari ketrampilan baru, meraih tingkat kemandirian yang
lebih tinggi. Anak-anak dalam masa ini belajar untuk mengendalikan dan
mengarahkan perasaannya. Secara sosial mereka sudah mampu untuk diajak bekerja
sama dan menyesuaikan diri dengan orang dewasa. Mereka biasanya mau mengerjakan
hal-hal yang diinstruksikan oleh orang dewasa.
Guru dan orang
tua seharusnya menyadari perasaan dan emosi mereka. Oarang dewasa harus
sensitif terhadap ungkapan perasaan anak-anak tersebut. Suatu hal yang sulit
untuk anak-anak ini adalah untuk menyesuaikan. Contoh, mereka akan berusaha
keras untuk melakukan banyak hal sendirian, tetapi semakin banyak yang harus
ditangani sendiri, orang tua dan guru sudah semestinya memberikan bantuan.
Anak-anak dilatih memahami bahwa mandiri dalam waktu tertentu adalah suatu hal
yang baik.
F.
Aktivitas bersama anak
Beberapa contoh
aktivitas anak usia 3 – 4 tahun (Debby Cryer, Active Learning for Threes):
1.
Contoh aktivitas 1
Program belajar anak-anak usia 3 – 4 tahun di dalam atau di luar
kelas, rentang konsentrasi 4 – 7 menit. Jumlah anak yang tertarik 1 – 9 anak.
Permainan Big
Lotto:
Sediakan 8 – 10 pasang gambar yang sesuai. Rekatkan 1
(satu) gambar dari masing-masing pasangan pada papan poster besar, bisa ditutup
dengan plastik. Perintahkan anak didik untuk mencocokkan gambar yang mereka
miliki dengan susunan gambar yang ada dalam papan poster. Bila perlu, bantulah
mereka pada gambar pertama dan kedua. Kemudian diskusikan gambar-gambar
tersebut. Gambar apakah ini Iqbal? Seekor unta. Betul sekali. Seekor untuk
berwarna cokelat. Basakah Iqbal menemukan gambar unta di sini? Perhatikan
denngan seksama.
2.
Contoh aktivitas 2
Program belajar anak usia 3 – 4 tahun di dalam atau di luar kelas,
rentang konsentrasi 4 – 7 menit. Jumlah anak yang tertarik 1 – 9 anak.
Tebak kata:
Guru menyiapkan
3 – 4 gambar yang dikenal oleh anak. Kemudian guru mendeskripsikan salah satu
gambar, tetapi jangan sampai menyebut nama gambar yang telah diceritakan.
Lihatlah dengan seksama, apakah anak-anak mendengar dan memahami apa yang telah
guru ucapkan dan ceritakan. Coba tebak ini gambar apa? Tadi ibu guru telah
bercerita, warnanya coklat, berbulu dan suka makan ikan asin. Suaranya “meong”,
betul Nisa ini adalah suara seekor kucing.
3.
Contoh aktivitas 3
Program
belajar anak usia 3 – 4 tahun di dalam atau di luar kelas, rentang konsentrasi
4 – 7 menit. Jumlah anak yang tertarik 1 – 9 anak.
Gambar Cerita
Berseri:
Beli
atau buatlah satu set cerita bergambar. Buatlah urutan cerita gambar-gambar
kegiatan di rumah atau sekolah. Letakkan gambar-gambar cerita secara berurutan
dari arah kiri ke kanan. Tunjukkan setiap gambar yang sedang diceritakan kepada
anak. Perhatikanlah apakah anak bisa menceritakan kembali urutan gambar cerita
tersebut. Tanyakanlah untuk melihat apakah anak bisa menunjuk gambar kejadian
yang sedang anda ceritakan. Kartu nama yang berisi gambar Ani yang sedang
menggosok gigi. Dan sekarang gambar .... Ani sedang melakukan apa?.
Letakkan beberapa set gambar diperpustakaan, biarkan anak-anak menggunakannya
sendiri. Lihatlah cara mereka memainkan kartu gambar dengan logikanya sendiri.
Keterangan:
1.
Di dalam atau di luar kelas
Ada beberapa kegiatan yang sesuai dilakukan di dalam atau di luar
kelas tergantung pusat munat atau sudut yang dikehendaki guru.
2.
Rentang waktu konsentrasi
Konsentrasi seorang anak pada sebuah aktifitas mungkin hanya
sebentar/pendek, seperti ketika orang dewasa mengarahkan mereka kepada suatu
aktivitas tertentu, dimana mereka harus menyesuaikan perilaku mereka sesuai
dengan harapan orang dewasa. Bagaimanapun juga pada saat mereka terlibat dalam
suatu aktivitas, mereka mampu untuk berkonsentrasi sementara waktu.
3.
Jumlah anak
Pada saat yang sama, ketertarikan anak pada kegiatan pusat minat
atau sudut bisa jadi berbeda-beda. Sebaiknya guru menyediakan beberapa kegiatan
yang bisa dilakukan anak sesuai dengan keinginan anak. Segala perencanaan
aktivitas dalam kelas, sebaiknya menyesuaikan dengan ciri-ciri anak, seperti
yang telah disebutkan di atas.
An-Nida No. 9, edisi September 2008.
EmoticonEmoticon